Makanan Khas Surabaya : Lontong Balap - bagi orang Surabaya, siapa yang nggak tahu makanan yang satu ini ? Makanan yang sangat segar jika dimakan dikala Panas sedang mengungking kota hehe. Yup, namanya adalah Lontong Balap. Mungkin bagi yang baru melihat masakan ini bertanya tanya, kenapa namanya Lontong Balap ? Apa Lontong bisa balapan ? Ato bisa kejar-kejaran ? heheu
Bukan seperti itu, namun ada sejarah sendiri mengenai itu, karena bingung gimana mau ceritain asal nama Lontong Balap, aku kasih info dari wikipedia aja ya kawand .
Menurut cerita dahulu lontong balap masih dijual dalam kemaron besar yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, yang berat dan dipikul keliling kota. Kemaron besar yaitu wadah terbuat dari tanah liat (dibakar menjadi warna merah bata). Karena bobot kemaron yang berat, sekarang tempat ini diganti dengan panci yang terbuat dari logam. Para penjual lontong balap ini, untuk berebut pembeli di perjalanan dan pembeli di pasar berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di Pasar Wonokromo, dari jalan cepat ini menimbulkan kesan berpacu sesama penjual (dalam bahasa Jawa:
balapan), dari balapan ini kemudian dikenal dengan nama lontong balap.
Penjual lontong balap pada zaman dulu didominasi oleh penjual dari Kampung Kutisari dan Kendangsari yang sekarang menjadi wilayah Surabaya Selatan. Dari Kutisari-lah makanan lontong balap berasal. Kampung Kutisari dan Kendangsari, pada kenyataannya, keduanya sama-sama berjarak lebih kurang 5 km dari Pasar Wonokromo. Karena lontong balap dikenal luas oleh masyarakat dari Pasar Wonokromo yang sekarang berubah nama menjadi
DTC, nama tempat itu pun melekat serta menjadi ciri khas nama masakan "Lontong Balap
Wonokromo" yang untuk masa sekarang disebut lontong balap.
Keren bukan ? Mau tau apa saja bahan untuk membuat untuk membuat Lontong Balap ini ? berikut adalah bahan - bahan untuk membuat Lontong Balap :
Makanan ini terdiri dari lontong, taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dansambal. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris dan di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan dipencet ini bentuk lentho asli lontong balap, berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang), kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang.
Bagaimana menurut sobat Makanan Khas Surabaya yang satu ini ? Ada yang pernah coba ? Komentar kawand ! ^_^